Resource

PonorogoSiana

 Tabloid Seputar Ponorogo Edisi 5 // 31 Januari- 5 Februari 2012

Yang Baru dari Pemilu RT Perumahan Griya Asa Keniten
Penyegaran dan Pembelajaran

Pesta demokrasi yang biasa dihelat untuk pemilu besar kini mampu diboyong warga RT. 04 RW. 03 lingkungan Gendingan, Perumahan Permai Griya Asa Kelurahan Keniten Ponorogo, (29/01). Pesta demokrasi setingkat lingkungan RT ini tak kalah menarik dan gayeng. Hal ini diawali dari arisan babak-bapak dan arisan ibu-ibu yang masing-masing mempunyai pemikiran sama, yakni helatan pemilu tingkat RT. "Pemilu contreng ini memang murni dari warga sendiri," ungkap Ismoyo selaku Ketua Panitia.

Dari warga dan oleh warga pula panitia dipilih, hingga mendapatkan jajaran kepanitiaan yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara serta 2 anggota. Kekompakan tak cukup sampai pada pemikiran yang sama saja, para panitia juga membuat seragam kaos merah serta topi yang sama. Uniknya lagi hiburan orkes tunggal pun tak perlu mengundang, orkes itu dari warga yang suka bernyanyi serta iringan piano dari warga yang punya. "Saya datang nyontreng, tapi karena di sekolah sebagai guru nyanyi dan suka nyanyi, jadi saya nyanyi. Lha malah jadi penyanyi tunggal," ujar Diah Guru SMP Negeri 6 Ponorogo sembari tertawa lebar. Lantunan suaranya menggema sampai pemilu RT selesai.

Bukan hanya para bapak dan ibu saja yang menghadiri dan terlihat menikmati acara yang baru pertama kali digelar ini. Anak-anak pun bermain dan nyaris memenuhi lapangan Fasum. "Ini kan juga sebagai hiburan, yang ternyata pas acarannya sangat meriah dan dapat menghibur," tandas Heru Tunggara Ketua RT yang baru saja purna masa baktinya.

Selain sebagai hiburan seperti yang diungkap Heru, menurut Ismoyo hal ini juga bertujuan untuk pembelajaran warga, pengenalan tentang demokrasi, serta menyatukan masyarakat yang heterogen. "Dan juga untuk menghindarkan jabatan Ketua RT yang abadi. Sebisa mungkin harus ada rolling, sehingga kondisi bisa berputar. Masing-masing bisa berperan." Ungkap Ismoyo menambahi. Rolling yang dimaksud adalah pergantian pejabat RT yang nanti ke depan akan dilakukan setiap 3 tahun sekali.

Proses pemilu yang baru dilakukan kali pertama ini tidaklah rumit. Yakni dalam gelombang pertama setiap warga berhak mencalonkan siapa saja yang sudah berusia lebih dari 21 tahun atau sudah menikah. Pemilihan gelombang pertama ini dilakukan door to door yang akhirnya didapatkan 5 besar kandidat. Yakni: (1) Gunadi, (2) Ibnu Tahdam, (3) Mursid, (4) Setyo, (5) Tri P. Atmoko. Kemudian dalam gelombang kedua pemilu diadakan di lapangan Fasum, setiap warga diwajibkan menyontreng 1 nama kandidat. 

Dalam gelombang pertama dari 84 warga tidak ada yang golput, namun untuk penentuan Ketua RT, yakni pemilu gelombang ke II  dalam daftar absen terdapat 17 suara golput. "Saya maklumi karena memang heterogen jadi ada beberapa dari mereka yang mempunyai kesibukan, toh mereka juga izin, seperti pak dokter juga ijin, kalau tidak begitu diizinkan istrinya" jelas Ismoyo.

Namun dalam pemilu kali ini Mursid sebagai kandidat nomor 3 mengaku tidak ada kampanye, menurutnya siapapun yang jadi tetap mendukung untuk menjadikan perumahan sebagai warga yang solid dan kompak. "Nanti ke depan ya kita adakan kampanye, kali ini hanya ada selebaran yang di tempel-tempel," tandas Ismoyo lagi.

Jumlah 67 suara terhitung tepat pada pukul 10.10 WIB, waktu setempat. Para kandidat dan pemilih bersorak diliputi rasa penasaran. Akhirnya dengan suara 36 Setyo kandidat nomor 4 dibaiat menjadi Ketua RT. Sedangkan Gunadi mendapat 9 suara, Ibnu Tahdam dengan nomor 2 mendapat 6 suara. Kemudian Mursid 11 suara dan terakhir Tri P. Atmoko nomor 5 mendapat 5 suara.

Seperti halnya pemilu yang lainnya, menurut Ismoyo, ketua RT yang terpilih akan mendapatkan Hak Prerogratif untuk menunjuk siapa saja yang akan mendampinginya dalam bekerja. "Jadi bergantinya Ketua RT juga diikuti oleh semua jajarannya. Semoga dengan adanya hal ini benar-benar dapat sebagai penyegaran," imbuhnya.

Kemudian di sela riuhnya pemilihan, Heru menyatakan salut dengan kerja team panitia pemilu RT yang telah bekerja keras untuk pemilu ini, serta membujuk para kandidat yang pada awalnya enggan untuk dijadikan calon.  " Saya merasa bangga dan hal ini perlu dipertahankan serta dikembangkan," ungkap Heru yang juga selaku Ketua RT pertama di Perumahan Griya Asa. (muhammad budi/dhita shelve)